
White Desert National Park💦 in Egypt |
Nama Taman: | Sahara el Beyda |
Lokasi: | Depresi Farafra, 45 km (28 mil) di utara kota Qasr Al Farafra. Sebagian taman ini berada di Oasis Farafra. (Mesir) |
Bentuk: | Sahara (Padang Pasir) |
Status: | Sebagai Taman Nasional di Mesir |
Luas Area: | 300 kmІ (120 milІ) |
Penghuni: | Berbagai banyak spesies hewan langka, seperti rusa dorcas, rusa pasir, rubah fennec, dan kucing pasir, dll. |
Halo, para pecinta alam yang tak biasa. Kalian semua mungkin pernah menonton film "White Sun of the Desert", Gurun Putih yang Misterius: Bagaimana Terbentuk dan Siapa yang Tinggal di Sana?. Nah, ini berkaitan dengan White Desert National Park, dan untuk mengenal tempat ini, kita harus pergi ke Mesir.
Tempat ini disebut Sahara el-Beida, dan, seperti yang mungkin Anda duga, itu adalah bagian dari Sahara. Ini adalah taman nasional yang relatif kecil, meliputi area seluas sekitar tiga ratus kilometer persegi, terletak di jantung Mesir.




Taman Nasional Gurun Putih (Sahara el Beyda)
Sahara el Beyda, Kawasan Lindung Gurun Putih, adalah sebuah taman nasional di Mesir yang pertama kali ditetapkan sebagai kawasan lindung pada tahun 2002. Taman ini terletak di depresi Farafra, 45 km (28 mil) di utara kota Qasr Al Farafra. Sebagian taman ini berada di Oasis Farafra.
Taman ini merupakan situs formasi batuan kapur putih besar, yang terbentuk akibat erosi angin dan pasir. Taman ini juga merupakan situs tebing (di ujung utara Depresi Farafra), bukit pasir (bagian dari Laut Pasir Besar ), serta Wadi Hennis dan oasis di Ain El Maqfi dan Ain El Wadi.
⠀
Taman Nasional Gurun Putih mencakup area seluas 300 kmІ ( 120 milІ). Titik tertinggi di taman ini berada di El Qess Abu Said pada ketinggian 353 m (1.158 kaki) di atas permukaan laut, dan titik terendah berada di Wadi Hennis pada ketinggian 32 m (105 kaki).
Taman ini berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi berbagai hewan, termasuk rusa rhim yang terancam punah dan rusa dorcas yang rentan, serta domba Barbary; serigala; rubah Rüppell, rubah merah dan rubah fennec; dan kucing pasir .
Sejarah Sahara el Beyda
Di antara pasir terdapat sisa-sisa kapur dengan bentuk yang paling aneh. Dahulu kala, air Samudra Tethys kuno memercik menggantikan pasir ini. Karang membentuk terumbu batu kapur, yang pada dasarnya adalah kapur. Itulah sebabnya periode era geologi Mesozoikum ini disebut Kapur. Sekitar enam puluh lima juta tahun yang lalu, topografi dan iklim mulai berubah, dan lautan perlahan menghilang, mula-mula terpecah menjadi laut-laut pedalaman kecil dan kemudian mengering sepenuhnya, meninggalkan endapan kapur yang luas.
Sahara el Beyda awalnya bukanlah gurun padang pasir; melainkan sabana (padang rumput). Kemudian iklim berubah, mengering, lalu menghijau kembali, lalu mengering lagi. Proses perubahan iklim di Sahara cukup kompleks dan berulang. Diyakini bahwa dalam lima belas ribu tahun, situs pasir tak terbatas itu akan kembali menjadi sabana hijau.
Tetapi mengapa sisa-sisa kapur seperti itu tidak ditemukan di seluruh gurun, melainkan hanya di tepinya? Ada jawaban untuk pertanyaan ini. Sisa-sisa semacam itu disebut ventifak.
⠀
Ventifak terbentuk oleh erosi angin, ketika pasir, yang merupakan abrasif dalam kaitannya dengan kapur, diukir menjadi bentuk-bentuk aneh oleh angin. Sebenarnya, "ventifak" adalah sesuatu yang terbentuk oleh angin.
⠀
Pelapukan semacam itu hanya terjadi di tempat-tempat yang banyak pasirnya, tetapi pasirnya tidak dominan, karena kelebihan pasir hanya akan mengubur endapan kapur. Oleh karena itu, tempat-tempat seperti itu paling sering ditemukan di pinggiran gurun. Jika iklim berubah secara perlahan, sisa-sisa tersebut merupakan sumber informasi yang berharga tentang arah angin dan iklim wilayah tersebut ribuan tahun yang lalu.
⠀
Meskipun tampak tak bernyawa, Sahara el-Beida merupakan rumah bagi banyak spesies hewan langka, seperti rusa dorcas, rusa pasir, rubah fennec, dan rusa pasir.